Wednesday 22 April 2020

Mutiara hikmah

Pada suatu hari, Rasulullah SAW sedang berkumpul dengan para sahabatnya. Di tengah perbincangan dengan para sahabat, tiba-tiba Rasulullah SAW tertawa ringan sampai terlihat gigi depannya. Umar r.a. yang berada di situ, bertanya: "Apa yang membuatmu tertawa wahai Rasulullah ?"
Rasulullah SAW menjawab: "Aku di beritahu Malaikat, bahwa pada hari kiamat nanti, ada dua orang yang duduk bersimpuh sambil menundukkan kepala di hadapan Allah SWT".
Salah seorang mengadu kepada Allah sambil berkata: ‘Ya Rabb, ambilkan kebaikan dari orang ini untukku karena dulu ia pernah berbuat zalim kepadaku'. 
Allah SWT berfirman: "Bagaimana mungkin Aku mengambil kebaikan saudaramu ini, karena tidak ada kebaikan di dalam dirinya sedikitpun ?" 
Orang itu berkata: "Ya Rabb, kalau begitu, biarlah dosa-dosaku di pikul olehnya".

Sampai di sini, mata Rasulullah SAW berkaca kaca. Rasulullah SAW tidak mampu menahan tetesan airmatanya. Beliau menangis.
Lalu, beliau Rasulullah SAW berkata: *_"Hari itu adalah hari yang begitu mencekam, di mana setiap manusia ingin agar ada orang lain yang memikul dosa-dosa nya"._*

Rasulullah SAW  melanjutkan kisahnya.
Lalu Allah SWT berkata kepada orang yang mengadu tadi: "Sekarang angkat kepalamu".
Orang itu mengangkat kepalanya, lalu ia berkata: "Ya Rabb, aku melihat di depanku ada istana-istana yang terbuat dari emas, dengan puri dan singgasananya yang terbuat dari emas dan perak bertatahkan intan berlian. Istana-istana itu untuk Nabi yang mana, ya Rabb ? Untuk orang Shiddiq yang mana, ya Rabb ? Untuk Syuhada yang mana, ya Rabb ?"
Allah SWT berfirman: *"Istana itu di berikan kepada orang yang mampu membayar harganya".* 
Orang itu berkata: "Siapakah yang  mampu membayar harganya, ya Rabb ?" Allah SWT berfirman: *"Engkau pun mampu membayar harganya".*
Orang itu terheran-heran, sambil berkata: "Dengan cara apa aku membayarnya, ya Rabb ?"
Allah SWT berfirman: *"CARAya, engkau MAAFkan saudaramu yang duduk di sebelahmu, yang kau adukan kezalimannya kepada-Ku".*
Orang itu berkata: "Ya Rabb, kini aku memaafkannya". 
Allah SWT berfirman: *"Kalau begitu, gandeng tangan saudaramu itu, dan ajak ia masuk surga bersamamu".*

Setelah menceritakan kisah itu, Rasulullah SAW berkata: *_"Bertakwalah kalian kepada Allah dan hendaknya kalian SALING BERDAMAI dan MEMAAFkan. Sesungguhnya Allah SWT mendamaikan persoalan yang terjadi di antara kaum muslimin"._*
(Kisah di atas terdapat dalam hadits yang di riwayatkan oleh Imam Al-Hakim, dengan sanad yang shahih).

*Saudara tercinta. Amalan hati yang nilainya tinggi di hadapan Allah SWT adalah: *Meminta maaf, memberi maaf, dan saling memaafkan*.

*"Maafkan diriku ya saudaraku  tersayang, sekiranya saya pernah menyakitimu dalam perkataan dan perbuatan baik disengaja maupun tidak sengaja, begitupun baik yang disadari maupun tanpa disadari.*


Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Mutiara hikmah

0 komentar:

Post a Comment